Saturday, April 14, 2007
cara membuka password komputer

untuk password yang dibios : perhatikan motherboth anda , lihat apakah ada batrai jamnya ? lihat sebelahnya ada jumper 3 batang. Posisi jumper 123 , letakkan posisi jumper yang 12 kemudian cabut , tunggu 3 detik , pasang ke 23 , tunggu 3 detik, kemudian kembali keposisi jumper 12 (semula) , bios motherboth telah ter-reset. selamat mencoba



Read more!
posted by Gareng @ 7:09 PM   0 comments
Wednesday, April 11, 2007
Meresapi Gaya Orang Menulis
Meresapi Gaya Orang Menulis

Di bagian sebelumnya disebutkan bahwa cara terbaik memulai menulis adalah LEARN THE HARD WAY. Langsung menulis menurut insting, tanpa belajar teori; bak cowok atau cewek yang rajin menulis diary kala sedang jatuh cinta. Dan langsung dikirim ke media.

Cara lain adalah dengan BANYAK MEMBACA TULISAN/ARTIKEL ORANG yang sudah dimuat. Resapi tutur bahasanya. Teliti cara pengungkapan idenya.

Umumnya tulisan apapun tak luput dari tiga unsur: pengantar, isi dan penutup/kesimpulan. Ketiga unsur ini tak pernah disebut tapi bisa dirasakan. Semakin banyak kita membaca tulisan orang, akan semakin mudah kita menyerap dan membedakan mana yang pengantar, isi dan kesimpulannya; dan semakin mudah kita 'meneladani' gaya dan cara ekspresinya.
Biasanya kita akan cenderung meniru gaya penulis tenar yang bentuk dan ide tulisannya paling sesuai dengan ide-ide kita. Rizqon, misalnya, yang cenderung terbawa gaya menulis Ulil Abshar-Abdalla, tokoh muda NU idolanya yang walaupun cuma lulus M.A. sudah sering memberikan general lectures di berbagai universitas beken Amerika seperti di Harvard Univ., Michigan Univ., dan lain-lain. Saat ini, Rizqon tampak sudah pindah meneladani gaya tulisan Saifuddin Zuhri, menteri agama RI era Sukarno yang produktif menulis. Anda bisa melihat gaya baru tulisan Rizqon Khamami ini dalam kumpulan tulisannya di situsnya: http://rizqonkham.blogspot.com

Sedangkan Zamakhsyari Jamil cenderung meniru gaya menulis tokoh pujaannya dari Riau, Tabrani Yunis, bekas tokoh Riau Merdeka, yang kolomnis tetap di koran Riau Pos. Tulisan-tulisan Tabrani Yunis yang slengekan dan tajam tampak mewarnai tulisan ustadz muda KBRI ini. Kumpulan tulisannya yang sudah dipublished maupun belum bisa Anda temui di situsnya http://e-tafakkur.blogspot.com

Saya sendiri, yang kata ayah saya "berotak lemah dan bodoh", cenderung meniru gaya tulisan yang mudah dipaham orang, kendatipun saya tidak terfokus meniru satu gaya tertentu. Tulisan-tulisan Hamka, Amin Rais, Jalaluddin Rahmat sangat mudah dicerna otak saya yang lamban, dan mungkin sedikit banyak mempengaruhi gaya saya menulis.





Read more!
posted by Gareng @ 3:22 PM   0 comments
Bajingan kampus
Memiliki niat tulus untuk bekerja dengan baik dan dengan tanggung jawab itu ternyata baru kusadari kalau sangat berat terutama bila yang disekitar kita adalah cecunguk2x bangsat yang selalu berburuk sangka pada orang lain.Mereka selalu beburuk sangka pada kita dan menganggap kalau pekerjaan kita yang didasari dng tanggungjawqab itu adalah untuk cari muka pada pimpinan tempat kita bekerja.Bangsatttt...........
Hal ini aku alami di tempat ku bekerja disini...Aku sudah mencoba untuk bekerja sesuai dng bidang pekerjaanku dan mejalankannya juga dng tanggungjawab.Aku menjalankan tanggungjawab kerjaku itu bukan untuk cari muka ataupun untuk cari perhatian pada pimpinanku,tapi memang itu adlah tanggungjawabku.Ingin sekali merobek mulut dan menggorok leher mereka ketika mereka memandang sinis dan mengatai pekerjaanku itu.Tapi aku masih bisa berpikir dng waras.Aku menyadari kalau mereka bekerja karena juga menafkahi keluarga mereka.Tapi yang kuharapkan tidaklah banyak.Aku hanya ingin bekerja dng baik,tidak ada prasangka buruk diantara teman kerja agar tercipta suasana kerja yang enak dan kekeluargaan.
Aku heran,padahal cecunguk2x bangsat itu katanya adalah para "sarjana" yang mendahulukan otak mereka,Tapi apa kenyataannya?...mereka tidak lebih seperti bayi kemarin sore yang tidak memiliki perasaan tenggang rasa pada orang lain.Mereka selalu berburuk sangka pada orang lain,ngomongin orang lain dan GATEL2x lainnya.

Andai saja aku tidak berfikir panjang kalau sebentar lagi aku juga akan menikah dan juga membunuh itu adalah sebuah dosa besar,ingin rasanya aku membunuh dan merobek-robek mulut mereka ,agar mereka tidak banyak bacot padaku.

Mungkin mereka selama ini menganggap aku adalah seorang pemuda yang tenang.Memang aku selalu tersenyum dan banyak diam ketika mereka mengatai aku.padahal didalam hati ingin aku mengorok leher mereka kemudian mayat mereka aku buang ke sungai brantas biar jadi bangkai.Tapi...aku masih punya rasa takut.Ya...aku takut,takut bukan karena pada manusia tapi aku takut pada tuhanku yang telah menyediakan neraka pada mereka yg membunuh oranglain.Walaupun aku dulu adalah seorang brandalan namun aku juga takut pada neraka coy.....coba bayangkan kalau kesabaranku habis karena bangsat2x itu?sudah pasti aku akan membantai mereka.Jadi intinya adalah
"Jangan suka berburk sangka pada oranglain dan mencaci oranglain! bisa jdi mereka yang dicaci diam namun didalam hati ia ingin membunuh orang tesebut."




Read more!
posted by Gareng @ 2:36 PM   0 comments
Arti sebuah Nama
Beberapa waktu lalu, saya melihat seorang teman kantor yang sedang hamil membuka-buka internet (nge-browsing). Selama ini jarang sekali saya melihat dia bermain-main dengan internet. “Wah, tumben nih buka-buka internet, cari apaan?,” tanya saya. “Ini Kang, saya sedang cari nama-nama bayi untuk anak saya!,” jawabnya sambil tersenyum. “Udah dapat?,” tanya saya lagi. “Teu acan aya nu cocok, (belum ada yang cocok),” jawabnya.

Setelah itu saya memberi tahu si Teteh teman saya tadi beberapa referensi tentang nama-nama anak!Nama. Inilah satu kata yang selalu dimiliki setiap benda. Ia adalah simbol atau identitas di mana manusia dapat mengidentifikasikan objek-objek yang ada di sekitarnya. Dengan nama pula, seseorang dapat membedakan suatu benda dengan benda lainnya, atau antara dirinya dengan hal-hal yang bukan dirinya.

Dalam sebuah nama terkandung sekumpulan informasi tentang identitas orang yang memilikinya, entah itu jenis kelamin (gender), suku bangsa, kepribadian, agama, latar belakang keluarga, pandangan hidup, status sosial, budaya, dan lainnya. Walau tidak mencakup semua informasi ini, sebuah nama pasti mengandung minimal sebuah informasi tentang identitas diri. Nama Siti Yanuarti misalnya. Orang yang memiliki nama ini pasti seorang wanita, beragama Islam, orangtuanya mungkin taat beribadah, lahir bulan Januari, dan lainnya. Demikian pula dengan nama Alesandro Lucatelli, Mike Tyson, Jacky Chan, Abdullah bin Idrisi al-Maghribi, dan lainnya. Dalam nama tersebut pasti ada satu dua hal yang menginformasikan jati diri pemiliknya.
Karena itu, pertanyaan retoris dari Juliet: “What’s the meaning in a name? Apalah arti sebuah sebuah nama?”—seperti diungkapkan William Shakespeare dalam novelnya Romeo & Juliet—tidak lagi tepat untuk memberi kesan bahwa nama itu tidak atau kurang penting.

Kenyataannya, nama tidak saja sebagai identitas diri, lebih jauh lagi, nama bisa membentuk rasa percaya diri bahkan konsep diri seseorang. Ada orang yang tidak pede dalam bergaul, minder, atau menyalahkan orangtua mereka karena masalah nama. Mereka merasa kikuk dengan nama yang mereka sandang, walaupun nama tersebut memiliki makna yang baik, hanya karena “sedikit kampungan”. Saat memperkenalkan diri dalam seminar, saat dipanggil dokter di ruang tunggu, saat berkunjung ke rumah calon mertua, saat dipanggil teman di keramaian, biasanya menjadi momentum yang kurang mengenakkan. Bahkan tak jarang, ketika harus menyebutkan nama, biasanya nama tersebut sering disamarkan atau hanya disebutkan nama belakangnya saja (duh pengalaman!).

Biasanya orang seperti ini berasal dari desa atau daerah, yang karena satu dua hal “tersasar” ke kota, entah itu karena kuliah, bekerja, dsb. Ingin rasanya mereka mengganti namanya dengan yang lebih nge-trend dan lebih kosmopolitan. Sayangnya, nama tersebut sudah kadung tertera di ijasah, akta kelahiran, atau sebagai rasa penghormatan kepada orangtua yang telah memberikan nama, sehingga mereka menunda keinginan tersebut.

Menurut pandangan Islam, kita tidak layak menjadi minder, rendah diri, atau malu hanya karena sebuah nama. Kita layak malu kalau kelakuan kita menyebalkan orang lain. Meskipun demikian, Islam menekankan agar pemeluknya memiliki nama-nama yang indah. Rasulullah Saw menganjurkan para orangtua untuk memberikan nama yang baik lagi indah untuk anak-anaknya. Bukankah nama adalah sebuah doa juga ungkapan cinta? Di mana seseorang akan tertantang untuk berperilaku sesuai nama yang dimilikinya.

Dari sini, saya bisa memahami kebingungan si Teteh tadi dalam mencarikan nama yang cocok untuk calon bayinya. Memang, memberi nama anak gampang-gampang susah.

Ada beberapa kriteria dalam kita memberikan nama pada anak. Pertama, nama anak harus memiliki makna yang baik. Baiknya arti sebuah nama bisa disebabkan karena di dalamnya terkandung doa, pujian, dan harapan dari orangtua. Kedua, nama anak harus memiliki nilai bunyi yang manis, ritmis, estetis, merdu, sehingga enak didengar. Ketiga, nama harus mencerminkan aspek kemaskulinan dan kefemininan. Keempat, nama anak hendaknya mencerminkan sesuatu yang monumental. Sebagai cerminan cinta, nama anak bisa merupakan perpaduan antara nama kedua orangtuanya, setting ketika ia dilahirkan, atau peristiwa yang mengesankan.

Intinya, nama yang baik adalah nama yang memancarkan nilai-nilai kehidupan. Ia merupakan paduan harmonis makna yang dalam dan nilai sastra yang tinggi. Ia harus mengandung doa dan harapan suci, menggairahkan semangat juang yang melahirkan kecintaan pada kebenaran, memotivasi pemiliknya menjadi insan berakhlak mulia lagi berilmu.

Bagi yang sudah terlanjur memiliki nama yang kurang indah dan kurang bermakna, jangan bersedih, indahkan dan maknai namamu dengan akhlak mulia. Bagi yang memang namanya sudah indah, maka makin perindah ia dengan akhlak mulia pula. Setuju? ■




Read more!
posted by Gareng @ 10:08 AM   0 comments
about me
My Photo
Name:
Location: Negeri di Awan, Indonesia

Pengen weruh wae to kang....

.::Tulisanku::.
.::Pembuatan::.
Pesan-pesan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.
judul

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.

Links
Template by
Free Blogger Templates